Senin, April 18, 2011

Karena Pada Akhirnya, Kau Hanya Berdiri Sendiri

Ini sebuah cerita dari perkumpulan Life Support. Tentang delapan orang pengidap HIV. Mereka berkumpul dalam satu lingkaran. Berbagi. Dan juga memotivasi satu sama lain. Lingkaran ini mungkin hanyalah lingkaran biasa dimana orang-orang saling berbicara satu sama lain. Tetapi tidak bagi mereka. Mereka berkumpul dan tidak tahu apa dan siapa yang akan hilang dan tidak akan pernah hadir kembali diantara mereka pada hari esok, lusa, dan seterusnya. Hilangnya salah seorang dari mereka mengundang kepedihan yang cukup dalam. Tapi apakah cukup apabila kita bilang mereka bersedih karena kematian yang dialami rekannya tersebut? Tidak. Jika kau ingin tahu, mereka bersedih terhadap nasib mereka masing-masing: kematian yang tak lama lagi juga mendatangi mereka. Segelintir kematian yang telah dialami rekan-rekan hanyalah sebuah cermin besar yang menganga di hadapan peserta yang masih bisa menduduki kursi di dalam lingkaran tersebut.

Ini juga merupakan lingkaran yang dinamis. Mereka berkumpul dan mengandalkan sisa hidup mereka di hadapan orang-orang yang juga akan menunggu kematian yang tak lama lagi datang seperti halnya diri mereka masing-masing. Tidak ada yang tetap seiring merambahnya kematian. Namun, mereka masih bisa mengandalkan sisa-sisa kehidupan di lingkaran itu untuk menghabiskan sisa napas yang sangat berharga ini.

Ini lingkaran yang eksklusif. Dimana hanya ada mereka dan motivasi yang juga datang dari mereka sendiri demi bertahan hidup, tanpa adanya kehadiran pihak lain. Mereka hidup dalam dunia yang dibangun dengan pondasi takdir yang sederajat, dan itu sudah sangat cukup untuk bernaung dan mengumpulkan memori paling terakhir tentang kehidupan yang telah dijalaninya di muka bumi ini. Apa lagi yang mereka butuhkan? Melihat dunia yang tinggal secuil ini dari mata tiap rekan sepenanggungan sudah sangat berarti bagi mereka. Apa lagi yang mereka butuhkan? Dorongan orang-orang luar tidak akan ada artinya karena ketabuan posisi mereka saat ini. Apa lagi yang mereka butuhkan?


There’s only us. There’s only this

Forget regret. Or life is yours to miss

No other road. No other way

No day but today



“Who wants to begin?”

“Me. Mmm… yesterday, I found my T sell’s very low.”

“What’s your reaction?”

“Scared.”

“ What’re you feeling today? Right now?”

“Okay. I’m alright. Pretty good.”

“Is that all?”

“It’s the best I felt for a long time. For months.”

“Why choose fear?”

“I’m New Yorker. Fear’s my life.”



Look I’ve found something that you teaches suspect

Because I used to rely on intellect

But I try to open up to what I don’t know

Because reason said I should’ve died three years ago

There’s only us. There’s only this

Forget regret. Or life is yours to miss

No other road. No other way

No day but today





Will I lose my dignity?

Will someone care?

Will I wake tomorrow?

From this nightmare


Will I lose my dignity?

Will someone care?

Will I wake tomorrow?

From this nightmare


Will I lose my dignity?

Will someone care?

Will I wake tomorrow?

From this nightmare


Will I lose my dignity?

Will someone care?

Will I wake tomorrow?

From this nightmare


---RENT. My newest and the most memorable inspiring musical.---