Rabu, Maret 09, 2011
The Power of Madonna (eh salah). Daun Bawang.
Minggu, Maret 06, 2011
I Think I Wanna Marry You (but how?)
Sabtu, Maret 05, 2011
Mamma MiGa!
Menonton film. Itu gw.
Nah.
Jadi barusan gw baru nge-REwatch lagi ni drama musikal Mamma Mia!
Berhubung dvd yang tempo tahun gw tonton itu ga bener banget (baca ngadat-ngadat. maklum bajakan. jelek pula), alhasil gw dipinjami temen gw. Yasudah.
Banyak sekali hal-hal yang membuat film ini sangat indah (dimata gw lo ya).
Pertama, karena ini musikal. Eitts, ga sampe disini. Ini musikal yang mengangkat lagu-lagu ABBA. Lagu mereka indah-indah dan itu lagu sudah merasuk ke kuping gw lama sejak saya duduk di bangku TK. Hebat bukan.
Lalu kedua, seting tempatnya itu lo yang ga nahan. Sebuah pulau. Airnya biruuu banget. Mataharinya kuning (yaeyalahya sejak kapan matahari ijo). Tapi sumpah beneran indah banget tempat ini.
Lalu ketiga, aktor serta aktrisnya. Di tokoh pendukung utama ada Meryl Streep, lalu ada Pierce Brosnan, Colin Firth… It’s COLIN FIRTH, Subhanallah…dan laen laen. Nah. Colin Firth. Wink wink. Tu orang punya pesona terpendam, mamen. Emang sih masih gantengan Brosnan. Tapi Colin punya pesona, aksen, curly hair, dan…sesuatu. Gw jatuh cinta lah ya sama tu aktor *nulis di daftar aktor/aktris idaman setelah Hillary Swank.
Lalu yang keempat, lagu-lagu ABBA-nya semakin makin indah setelah diadaptasi di ni film. The song’s list is such an epic novel and it’s so marvelous. Ga pernah kebayang aja gitu ya bisa jadi kayak gitu itu lagu-lagu mereka.
Lau kelima, selaen faktor-faktor pendukung diatas itu, ceritanya juga bagus kok. Suka deh. Simple tapi bagus. Ih ih ih suka.
Lalu lalu lalu, the ending. Disaat semua orang menemukan cinta sejatinya masing-masing, Colin (aduh gw lupa ya namanya) akhirnya menemukan cintanya juga; seorang lelaki. a aa aaa aw awww AWW LELAKI. DIA GAY!!! *usep-usep muka. jambak-jambak rambut. dan sejenisnya* Gw ga tau harus gimana lagi ya disaat menonton scene ketika dia berpelukan dengan salah satu lelaki yang dimaksud itu, gw cuman bangkit dari tidur-tiduran, jongkok di atas kasur, dan (tanpa sadar) merosot dari kasur seketika dengan mulut mangap lebar dan mata melotot dan tangan nepok-nepok karpet (silahkan bayangkan sendiri).
Meeeennn. Belakangan ini, kalo gw udah kecantol sama suatu l.e.l.a.k.i., pasti ada sesuatu di dalam l.e.l.a.k.i.itu.No kidding. Terbukti kok, men.
Apa perlu gw tuturkan? Baiklah.
Pertama Kurt Hummel aka Chris Colfer yang beneran doi gay ya, men.
Lalu salah satu ben klasik dari Inggris, Queen, yang entah kenapa gw seneng aja ama ini ben dan ternyata emang beneran ada sesuatu kalo ternyata si vokalisnya itu gay ya men.
Lalu Jonathan Groff. Sumpah ini orang gantengnya gw ga boong. Malaikat juga tau dah. Gw kepincut dari tampang pada awalnya. Lalu suaranya. Lalu turun ke hati. Lalu turun lagi ke hati setelah tahu ia adalah gay, sodara-sodara. Gile ye gile. Udah pemaen Broadway, pinter nyanyi, pinter maen piano, gay lagi *pingsan
Lalu Eugene. Salah satu tantara muda di serial The Pacific. Kalo itu sih dibilang ganteng ya iya, tapi ga ekstrim ekstrim juga kek si Groff diatas. Selidik punya selidik nama aslinya yaitu Joe Mazzalo (kalo ga salah), dan gossip terbesar d internet seputar dia adalah bahwa dia seorang gay. Semoga itu terjadi ya Allah (doa nista).
Lalu Neil Patrick Harris. Gila awal pertemuan gw (pertemuan??) dengan doi banyak sih lupa, yang jelas gw mule kecantol disaat gw mulai mengikuti How I Met Your Mother. Sumpah ya bok tu orang sinting tapi cerdas. Sarkas tapi cerdas. Oh Gosh elo musti nonton tu serial. Sapa yang nyangka disono, Barney, selalu bermain perempuan tapi di kenyataan dia gay. What up!
Lalu salah satu penulis klasik besar juga, Oscar Wilde, yang juga seorang gay sejati (kalo yang ini ga ada ganteng-gantengnya acan). Selain jenius, doi menyuarakan aspirasi terdalamnya lewat tulisannya. Dan itu di mata gw unik. Jadi mau bagaimana.
Lalu…sapa lagi yak. Ah modar deh. Pokoknya itu itu lah ya gambaran besarnya. Heeh.
Haduh ini katanya mau ngebahas Mamma Mia! Malah berujung pada gay-isme. Baiklah. Yang penting malam mingguan.
Okeh. Selamat malam, malam.
See ya!
*hope I’ll dream one of them tonight (lagi-lagi doa nista)