Jumat, Maret 04, 2011

Balada Burung


gw tau ini waktunya untuk menyelesaikan essay serta persiapan presentasi.
tapi apa daya kalo malay. mending ane posting aje

ya ya ya
inilah dia burung-burung gw.



Doi namanya Yongki karena kata penjual burungnya doi cowok. Yasudah. Eh tapi siapa sangka beberapa bulan kemudian doi bertelor secara tiba-tiba. Sendiri tanpa lelaki. Dan kau tahu, papa pun usul namanya diganti saja menjadi: Mariyam.
(Tapi toh tetep saja namanya tak berubah: Yongki, dan doi tetep bertelor)
Ntar kalo anak2nya udah menetas dan mereka ditanyain temannya, "Eh eh nama mama kamu siapa?" Dan sang anak pun menjawab, "Yongki Yongki Yongki."


Kalo yang ini Siti dan Samsul. Gw terinspirasi dari novel Siti Nurbaya. Hebat bukan! Kata penjual burungnya mereka udah jodoh. Sekandang dari kecil. Tapi apa daya. Kerjaannya berantem mulu dan ampe sekarang belom nelor-nelor. Mungkin Siti masih teringat-ingat akan Datuk Maringgi.


Yongki di masa penelorannya (peneloran??)









Di depan aja terlihat romantis. Tapi apa yang terjadi kalo malam telah tiba. Pertarunagn sengit terjadi. Siti hanya menginkan kehangatan Datuk Maringgi bukan Samsul.


Jadi kesimpulannya, siapa dan dimanakah Datuk Maringgih?



1 komentar: